Selasa, 28 Oktober 2014

Do'a Bahagia

Setiap Manusia pasti ingin  hidupnya Barokah, 
Bahagia dunia dan akhirat....

Video ini adalah salah satu cuplikan religi 
tentang Hidup Bahagia,...

Sabtu, 25 Oktober 2014

Senin, 13 Oktober 2014

Senyuman Pak Tua.....


Kenapa senyum itu indah, kenapa senyum itu nikmat, kenapa senyum itu didambakan....



Siapa sih yang tak kenal dengan "Senyum", senyum yang diharapkan dari setiap orang....senyuman yang indah dan mempesona...senyuman yang selalu didambakan setiap orang, dikala bahagia menghampiri jiwa-jiwa yang selalu bertahan hidup untuk mendapatkan harapan, dialah Kebahagiaan...

Di desa terpencil di Pulau Papua, tinggallah keluarga yang mendapat keluarga termiskin Ke-dua di daerah itu....julukan yang tepat untuk keluarga itu, keluarga yang terdiri dari Kakek dan Nenek serta 1 cucu bernama Sidiq, meraka hidup dalam kesederhanaan, penghasilan sang Kakek maksimal hanya Rp.5000,- / Minggu,


sangatlah minim dan sangat jauh dari kata-kata Pass.....

Sang cucu yang usia 7 Tahun, berharap ia bisa menikmati masa-masa sekolah, ternyata itu hanya hanyalan anak itu, ia harus ikut membatu sang Kakek  untuk mencari nafkah.


singkat cerita, sang anak itupun mulai tumbuh dewasa,...kondisi keluarganya masih seperti dulu, tak ada yang berubah sedikitpun...maka Sidiq pun berinisiatif untuk membawa kakek dan nenek untuk hijrah ke kota dengan harapan akan mendapat rezeki lebih. namun Kakek dan Nenek yang sudah tua menolak keinginan Sidiq dengan alasan, mereka tak ingin ,meninggalkan tempat yang sudah menjadi tempat tinggal mereka selama berpuluh-puluh tahun lamanya.

Terpaksa Sidiq mengurungkan niatnya, namun kegigihan Sidiq agar tetap merubah nasib keluarga masih tetap terpatri dalam hati meski kakek, enggan hijrah ke tempat lain. Detik demi detik waktu terlewati. Kakek pun hanya berpesan untuk terus bersyukur pada Sang Pencipta, meski keluarganya hidup dalam kekurangan. 

Hingga Sidiq pun berkata pada Kakek, tentang harapan apa yang Kakek dan Nenek ingin dimasa tuanya, maka Kakek dan Nenek pun mengatakan bahwa mereka sangat berharap keluarganya untuk tetap menjadi keluarga yang terus bahagia dan senyum meski dalam kekurangan, serta beliau ingin melihat sang Cucu bisa meraih apa yang ingin kan dan Kakekpun menginzinkan Sidiq untuk Hijrah namun Kakek dan Nenek tetap tinggal di Desa.

Bertahun-tahun Sidiq merantau, tanpa kabar, membuat Nenek sangat rindu pada sang cucu, hingga terbesit di fikirannya apakah Sidiq sudah lupa dengan mereka. Mereka hanya bisa berdo'a agar cucunya tetap sehat dan segera kembali pulang, begitulah harapan yang selalu dipanjatkan dalam setiap Sholatnya.

Kakek dan Nenenk terus bersabar menanti sang cucu untuk kembali pulang, namun harapan itu ternyata masih menjadi harapan semata, tak ada kepastian yang kunjungv datang. Namun tanpa disangka dann diduga. Sang cucu datang pulang namun tampilannya tak ada yang berubah, meski mereka terkejut namun rasa bahagia terpancar dari senyuman sang Kakek dan Nenenk melihat sang cucu telah kembali pulang, meski tanpa harta berlimbah.

Ternyata kebahagian tak diukur dengan jumlah harta namun kebahagian itu diukur bagaimana hati terasa nyaman dan rasa gelisah telah terobati....

Salam Senyum 



Jumat, 10 Oktober 2014

Life is Choice ...?


            Dalam perjalanan menyusun dan merealisasikan impian hidup. Jujur saya ketika masih SD pernah menyusun impian untuk menjadi petani yang banyak sawahnya, impian itu tidak hanya bayangkan, saya pernah menempelkan  gambar sawah di dinding kamar saya.
Untuk menyemangati saya, hampir setiap pulang sekolah saya sering bermain disawah. Saat bermain maka imajinasi saya melayang jauh hingga saya terbayang saya menjadi petani dengan puluhan hektar Sawah yang saya miliki, semangat pun begitu menggelora. Seiring bertambahnya usia, berbagai pertanyaan muncul dikepala saya, “Kalo saya punya puluhan hektar sawah serta tumpukan rupiah, so what?...Apakah martabat dan derajat manusia diukur dari itu semua?”.
Tahun 2006, saat saya masuk Mts, saya membuat impian hidup yang baru, “Saya ingin menjadi olahragawan atau atlit olahraga yang juara dunia”. Maka sejak SMP kegiatan saya setiap hari tak lepas dari olahraga, maka kegiatan ektrakurikuler sepakbola...bulutangkis...beladiri...voli ball...footshall...basket ball, semua saya ikuti, hingga membuat saya terlalu letih saat belajar dikelas.
Untuk mengingatkan saya setiap hari, maka saya buat gambar atlit olahraga yang memegang mendali emas sebagai juara dunia, lagi-lagi perasaan gelisah, capek, bosen berkecamuk di dalam jiwa saya, “Terus kalau saya menjadi juara dunia, so what?..betapa egoisnya saya, menyusun impian hanya untuk kepentingan diri sendiri.
Setelah saya ngobrol dengan orangtua saya, guru saya, seyogianya mimpi itu harus punya nilai yang diperjuangkan.  Impian itu bukan hanya berbicara “Aku”, tetapi juga “Kita”. Artinya impian itu harus memberi manfaat untuk diri pribadi sekaligus untuk orang-orang disekitar kita.
Untuk itulah saya lebih suka menggunakan kata impian/cita-cita dibandingkan mimpi. Dalam impian yang akan kita capai ada nilai yang akan kita capai, ada juga manfaat yang hendak diwujudkan dan tinggalkan untuk semesta. Ada juga harapan besar agar kehidupan yang abadi kita berada di tempat yang tinggi.
Kini, Impian hidup saya adalah, “Saya ingin menjadi Trainer Motivasi untuk Anak berkebutuhan khusus”. Setiap saya menghayati impian saya, tetesan airmata sering menghiasi renungan saat itu, terbesit difikiran banyak anak berkebutuhan khusus yang tak mendapatkan kesempatan yang sama  dibanding anak normal, kehadiran anak berkebutuhan khusus terkadang dijadikan kambing hitam disetiap masalah dilingkungannya. Sesungguhnya anak berkebutuhan khusus bukan hanya objek untuk dikasihani, tetapi berikanlah kesempatan yang sama seperti anak normal lainnya untuk menggali bakat dan minatnya agar tetap bisa berkarya seperti anak normal lainnya.
Hidup adalah sesuatu yang bergerak, kekuatan manusia bukan sesuatu yang statis. Alloh anugrahkan segala fitur pembangkit keberhasilan didalam tubuh dan fikiran kita. Saya bersyukur karena saya telah menyadari bahwa hidup ini harus diperjuangkan demi masa depan.  Hidup itu harus memilih, karena dengan memilih kita akan melalui proses kehidupan yang baru. Maka pilihlah impian anda sesuai kemampuan dan bakat anda.





Kamis, 09 Oktober 2014

Kenapa Harus Kenapa

Salam Perjuangan.....
Proses hidup manusia pasti mengalami lika-liku kehidupan......terkadang manusia mengalami rasa bahagia, kemudian diterpa kesedihan...lanjut lagi canda tawa ternyata diiringin tetesan airmata...yahhh...inilah hidup penuh gelombang warna warni penghias kehidupan...
Terkadang saat kita menjumpai sesuatu yang yang tidak kita inginkan, maka rasa sedih sering menghantui dan menjadi teman dalam keseharian kita...dan kata-kata yang senring terucap adalah kenapa....kenapa....kenapa...... atau OMG Hellllooooooooooo...iiiuuhhhhhhh......Ya kata-kata itu yang sering muncul dikalangan pecinta GALAU...
Maaf, buka sok ngajarin atau ngguruin, tetapi menurut saya, ketika kita sedang mendapatkan sesuatu yang tidak kita inginkan atau kita harapkan...ada beberapa Tips untuk menjaga diri kita dari situasi dan kondisi yang GALAU...
1. Posisikan diri kita sebagai orang yang kuat, bersinergi positif pada setiap hal yang berada disekeliling kita. Memang sulit menjadi orang yang kuat, yang mampu menahan emosi saat kondisi yang ringkih atau Galau, tetapi jika mampu mengendalikan situasi dan kondisi...maka akan tercipta pribadi yang kuat dan tak mudah lemah atas masalah yang kita hadapi....
2. Saat mendapat masalah, ingatlah...masalah itu bukanlah bagian dari tubuh anda, dan anda lebih kuat...lebi berkuasa dari masalah itu. Maka jangan membawa masalah itu menjadi penghambat pola fikir kita untuk terus maju dan menjalani hidup dengan energi positif. 
3. Tentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah, jangan dahulukan emosi dan nafsu untuk mengutamakan kepuasan  pribadi...terbiasalah mejadi pribadi yang ikhlas dan rendah hati. Maka pribadi kita akan terhindar dari pribadi yang selalu yang selalu mau menerima segala keputusan yang terakhir. Ambilah hikmah positif dari setiap apa yang terjadi.
 Semoga dari 3 tips tersebut bisa menjadi penguat kita agar tidak selalu berkata 
........KENAPA-KENAPA......

Salam Perjuangan

Kisah Hikmah

Muliakan Orangtua Kita

Di pinggiran kota, tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari seoarng ayah, ibu, anak kecil bernama Syifa dan seorang kakek dan nenek. Sang ayah dan Ibu seorang pekerja keras, mereka berangkat kerja jam 5 Subuh dan pulang jam 8 malam, tepat jam makan malam.
Ketika malam bersama,karena kakek dan nenek sudah sangat tua, setiap memegang apapun pasti jatuh / tumpah, dan itu membuat ayah dan ibu marah. Kejadian itu terus terjadi disetiap malam, hingga pada suatau malam saat makan malam tanpa sengaja kakek menumpahkan seluruh sayur yang ada di mangkuk dan ibu pun berkata "Ya ampun kakek.....gimana sih...kalo gak bisa ambil makan sendiri, gak usah makan, setiap hari kok bisanya cuma numpain makanan yang ada di meja makan..." maka dengan suara lirih kakek berkata "maafkan kakek, kakek hanya ingin bisa menikmati makanan bersama anak, menantu dan cucu kakek....". Maka dengan suara lantang dan meluapkan amarahnya "yah...pokoknya bsok ibu gak mau tau, mulai besok malam kakek jangan makan malam bareng kita"  

Maka ke esokannya, kakek  dan nenekpun makan malam di pojok rumah ruang makan dengan apa adanya, sang ibu berkata "nah kalo gini donk nyaman, kan kalau begini makan malam kita bisa dinikmati ", namun disisi lain kakek dan nenek pun merintih, menangis, sedih, tetesan airmata terus menetes dari mata kakek dan nenek, dan kakek seraya berkata "nenek...nenek...maafkan kakek, maafkan kakek..dimasa tua ini kakek tidak bisa berikan kebagiaan pada nenek..." dengan nada lirih nenek menjawab "ndak apa-apa kek, susah senang, bahagia duka kita lalui bersama, semoga Alloh berikan kebahagiaan buat kita ya kek..." Suasana haru terpancar dariaura kakek dan nenek, namun aura bahagia terpancar disisi lain.

Ketika hari minggu keluarga mereka akan berwisata, jam 07.00 Ayah pun mencari cari keberadaan si kecil Syifa. dan ketika sedang mencari ternyata Syifan sedang berminan tempurung kelapa, dan ketika ayahnya bertanya untuk apa tempurung kelapa itu, maka dengan polos Syifa menjawab bahwa tempurung kelapa itu akan digunakan buat ayah dan ibunya jika sudah tua kelak, seperti kakek dan nenek saat itu.

Maka spontan ayah pun tersadar bahwa ia salah telah memperlakukan orangtua dengan semena-mena, dan ia berjanji akan memuliakan kakek dan nenek.

Mulai hari itu dan seterusnya, kakek dan nenek kembali bergabung makan malam den anak, menantu dan cucunya. Suasana berubah menjadi ramai, seru dan bahagia.

Muliakan lah orangtua kita, agar kita mendapatkan kemuliaan sebagai anak yang Sholeh dan Sholehah

Inspiratif Story

Hidup harus Tumbuh dan Berkembang 
Banyak orang yang menanggapi hidup itu diibaratkan seperti air yang mengalir, yang mengikuti alurnya dan berakhir ke laut...temen2 yang setuju boleh mencoba untuk membuang air ke toilet, pasti airnya akan masuk ke*..............* tidak semua air mengalir ke laut, tergantung pola / arus yang di lewati...

Saya punya pengalaman yang bisa sedikit memberi inspirasi untuk temen2...
Keluarga saya tau semua bahwa saya sangat ingin menjadi Dosen Penjaskes dan Motivator untuk anak berkebutuhan khusus, keluarga saya sangat mendukung apa yang saya inginkan, hingga beberapa fasilitas yang mampu menunjang skill saya dipenuhi oleh orangtua saya. Salah satunya adalah saya ingin menjadi Mahasiswa Penjass, saya ingin kuliah di Progam Study Penjaskes. Maka saya mendaftar Perguruan tinggi dengan Progam Study Penjaskes, saat itu saya mendaftar saya ditemani oleh abah (bapak) saya, namun saya dianjurkan oleh beliau untuk masuk ruangan pendaftaran untuk sendirian ajja, maka dengan percaya diri saya memberanikan diri untuk mendaftar. Dan ketika saya menyerahkan beberapa sertifikat prestasi olahraga yang saya susun rapih dilanjut meminta nomor urut dibagian adminnistrasi Kampus Prodi Penjas, saya bertemu oleh Bapak Dosen, yang saat itu menjabat Sebagai Ketua Prodi Penjas di Kampus tersebut, saat beliau mengajak berkomunikasi, wajar saja kalau saya agak nerfes berbincang-bincang dengan beliau, karena beliau adalah Dosen yang sangat disegani di Kampus tersebut, namun berjalannya waktu beliau menanyakan kepada saya Progam Study apa yang saya ambil, maka dengan penuh yakin saya menjawab “PenjasKes Pak....” beliau mengulanginya dengan pertanyaan yang sama, maka tetap saya jawab “PenjasKes Pak......”, tanpa saya diduga, beliau tertawa kemudian mengatakan “Eh..nak Imam...Bapak tanya serius ini...kamu kok malah bercanda...”, dengan respon sedikit kaget saya menjawab “maaf pak...bercanda bagaimana pak saya serius kok njawabnya, saya ambil Progam Study PenjasKes “, beliau mengatakan “Aduh nak...kamu sadar gak to..coba dong ngaca’...kamu kan sumbing, ngomong ajja susah, gak jelas, gak beraturan...kok mau jadi guru, gak mungkin..anak sumbing kayak kamu itu pantesnya jadi mandor bangunan, kan gak perlu ngomong, cukup tunjuk jari ajja...ngerti gak kamu....”, “ya Pak saya mengerti, namun saya tetap akan memilih Prodi Penjas”. Jawab saya dengan tegas, ternyata beliau masih belum puas dengan jawaban saya, hingga beliau mengatakan “o....dasar anak sumbing, susah amat di kasih tau,Inget...! Bapak tidak akan menerima Mahasiswa Penjas yang sumbing ”, suasana semakin keruh dan membuat tak nyaman, maka dengan posisi agak tertunduk saya hanya berkata “Terimakasih Pak atas sarannya, maaf Pak permisi saya harus mengurus Administrasi yang lain”.
Sungguh...ini adalah pengalaman yang sangat pahit saaat itu, memang ketika saya dihina...di ejek oleh beliau, tak sedikit airmata jatuh dipipi saya, tetapi, jujur setelah saya keluar dari ruangan air matapun jatuh dan membasahi pipi kemudian saya langsung menghampiri Abah dan saya ceritakan pengalaman pahit yang baru saja saya rasakan. Beberapa tetes airmata masih mengalir tak dapat saya bendung airmata ini, namun Subhanaulloh... Alloh karuniakan Orangtua yang tak putus asa serta tak putus motivasi, setelah Abah mendengar cerita saya, beliau mengatakan “Mas Imam...gak boleh sedih, gak boleh putus asa, seharusnya, kita tunjukin kepada mereka bahwa Mas Imam memiliki kelebihan, Suatu saat kita akan kembali kesini dan ucapkanlah terimaksih kepada beliau, karena dengan itu Mas Imam harus tetap semangat dan raih cita-cita.”, OK Bah jawab saya.
Memang berat menerima ejekan..hinaan...atas kekurangan fisik yang kita miliki, tapi percayalah pasti ada kelebihan yang telah Alloh berikan kepada kita. Waktu terus berjalan hingga tahapan test telah dilaksanakan, dan akhirnya saya memang tidak diterima menjadi Mahasiswa Prodi Penjas dan Prodi Kesenian di Universitas atau Perguruan Tinggi tersebut. Namun tidak lulus SNMPTN bukan berarti tidak lulus mengerjar mimpi, upaya mengembangkan potensi saya, bersama keluarga saya terus meniti karir sesuai dengan skill yang kita miliki. Ketika kita mendapat ejekan..hinaan..., seketika kata-kata itu sangat melemahkan dan meremehkan kemampuan seseorang, tetapi bagi saya justru menjadi pemicu semangat, hasilnya banyak orang-orang yang menjalani hidupnya dengan penuh ujian...cobaan...ejekan..hinaan, telah memetik buah yang manis dari proses yang telah dilalui. Peristiwa saat saya dihina oleh bapak dosen itu tak akan pernah saya lupakan, karena berkat itu juga saya menjadi lebih semangat untuk menunjukan potensi dan prestasi.  
Alahmdulillah, beberapa Trophy telah saya kantongi...diantaranya Juara I Da'i Tingkat Propinsi Tahun 2011, Juara III Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2014, Juara 1 Presentasi Karya Tulis Ilmiah Penjaskes Tingkat Mahasiswa tahun 2014,dan saya sering menjadi pembicara di dalam acara Training Motivasi di beberapa Kota di Lampung dan beberapa kabupaten di Pulau Jawa.



Jadi, kalau kita menjalani hidup tanpa sebuah arus yang ditetapkan dan hanya mengukuti arus lingkungan, berhati-hatilah, kemungkinan kita akan berada di posisi yang tidak kita ingin kan...Maka hidup itu harus 
TUMBUH dan BERKEMBANG